FAMILY TRIP KE JAKARTA VIA JALUR LAUT
Ini pengalaman pertama kami trip bareng sekeluarga ke Jakarta via jalur laut. Sebelumnya kami pernah trip bareng pada tahun 2013 yang lalu. Saat itu jumlah kami masih ber-empat (saya, istri, kakak Fauzan dan adik Fayyadh). Sekarang jumlah kami sudah ber-enam, bertambah 2 orang anggota baru (kakak Fadhil dan adik Fahimah). Cerita perjalanan kami sebelumnya (Tahun 2013) bisa dibaca pada postingan Berkeliling Jakarta Bersama Keluarga.
Tujuan utama family trip kali ini adalah mengantar kakak Fauzan mengikuti seleksi masuk pesantren Ma’had Syaraful Haramain di Bogor. Karena Ma’had mensyaratkan kedua orang tua mendampingi calon santri, maka kami memutuskan untuk berangkat sekeluarga.
Rencana awal kami menggunakan transportasi jalur udara seperti biasa. Namun, setelah dihitung-hitung biayanya lumayan besar, padahal kami sudah antisipasi seperti biasa untuk hunting tiket murah jauh sebelumnya.
Karena tiket murah tak kunjung nampak, terlintasi ide untuk menggunakan jalur laut. Ide ini menarik bagi kami, karena sekalian bisa mengajari anak-anak dan menambah pengalaman mereka.
Seperti biasa dalam menyiapkan perjalanan kami berbagi tugas. Saya mengurusi keperluan transportasi dan penginapan sedang istri mengurusi perbekalan, pakaian dan obat-obatan. Untuk keperluan penginapan kami sangat terbantu dengan aplikasi jejaring penginapan seperti RedDoorz.
Untuk mendapatkan tiket PELNI cukup mengakses website resmi PELNI di https://www.pelni.co.id/. Dari situs ini kita sudah bisa mereservasi tiket tanpa perlu ke kantor PELNI. Alhamdulillah, kami berhasil mendapatkan tiket Pulang Pergi (PP) dari Makassar ke Jakarta.
Rute perjalanan kami dari pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar menuju pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan sekali transit di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya (PP).
Pelayanan tiket PELNI sudah ada kemajuan jika dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang sudah lebih baik tanpa harus ribet berurusan dengan calo-calo tiket.
Untuk bisa masuk ke terminal pelabuhan dibutuhkan boarding pass. Boarding pass akan didapatkan dengan menukar bukti pembayaran reservasi tiket yang dibeli online via website sebelumnya. Setelah itu penumpang baru diperbolehkan masuk ke ruang tunggu terminal pelabuhan sesaat sebelum kapal diberangkatkan.
Saat berangkat menuju Jakarta kami menggunakan KM. Nggapulu. Kami berhasil mereservasi tiket dengan status ekonomi eks kelas 1, Alhamdulillah!. Dengan tiket status ekonomi eks kelas 1 ini artinya kami bisa menempati 2 kabin eks kelas 1 yang masing-masing terdapat 2 bed per-kabinnya lengkap dengan toiletnya. Walaupun untuk membuka toiletnya musti ada deal-dealan lagi dengan ABK.
Hanya saja ada sedikit kendala sebelum berangkat. Jadwal pemberangkatan mengalami delay. Seharusnya kami berangkat pada hari Sabtu, 03 Desember 2022 pukul 11.00 WITA, namun karena alasan operasional pihak PELNI melakukan reschedule. Sungguh ini diluar dugaan karena ada sekitar 3 kali reschedule dan ini merupakan pengalaman pertama bagi kami.
Alhamdulillah, tepat pada hari Ahad, 4 Desember 2022 sekitar pukul 08.15 WITA kami akhirnya berangkat juga dengan KM. Nggapulu yang bertolak dari Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar berlayar menuju Jakarta dan akan transit terlebih dahulu di Surabaya.
Kami tiba di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada hari Selasa, 6 Desember 2022 sekitar pukul 01.15 WIB dini hari. Setelah menaik turunkan barang dan penumpang, kapal ini yang sebelumnya dijadwalkan berangkat menuju Jakarta pada 03.00 WIB dini hari ternyata kembali tertunda dengan alasan teknis. Kapal baru bisa diberangkatkan pada pukul 05.15 WIB.
Alhamdulillah pada hari Rabu, 07 Desember 2022, sekitar pukul 09.00 WIB KM. Nggapulu tiba dan bersandar di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan selamat.
Saat pulang kembali ke Makassar, kami menggunakan KM. Dobonsolo dan Alhamdulillah kami bisa menempati 1 kabin kelas 3 yang 6 bed dengan toilet di luar dan tentu tidak dengan fasilitasnya.
Kami bertolak dari pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada hari Selasa, 13 Desember 2022 pukul 10.00 WITA menuju Surabaya. Pada hari Rabu, 14 Desember 2022 pada pukul 12.30 WIB KM. Dobonsolo tiba dan bersandar di Pelabuan Tanjung Perak Surabaya.
KM. Dobonsolo bersandar cukup lama di sini, karena banyak penumpang dan barang yang dinaik turunkan. Kami mengambil kesempatan untuk turun sejenak mencari buah tangan di sekitar pelabuhan Tanjung Perak. Sekitar pukul 18.00 WIB kapal kembali berangkat berlayar menuju Makassar.
Alhamdulillah, pada hari Jum’at, 16 Desember 2022 sekitar pukul 01.00 WITA dini hari KM. Dobonsolo bisa bersandar dengan selamat di pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.
Ada satu hal yang agak mengganggu saat di atas kapal, yakni banyaknya kecoak kecil di dalam kabin. Padahal ini adalah kabin kelas. Mungkin karena dibayar dengan harga ekonomi, kabin-kabin ini jarang di bersihkan.
Namun jika dibandingkan dengan penumpang yang tidak memiliki kamar maka sebenarnya kami sangat beruntung, khususnya dalam hal privasi. Bagi yang sering melakukan perjalanan menggunakan kapal PELNI pasti tahu bagaimana kondisinya.
Terminal penumpang di pelabuhan juga sudah tertata dengan baik dan nyaman. Sudah ada boarding bridge (garbarata) dari terminal penumpang menuju kapal selain tangga manual. Ini kita jumpai di terminal penumpang pelabuhan Soekarno Hatta Makassar dan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sedang di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta belum ada.
Selain urusan tiket, pelayanan di atas kapal juga sudah agak lebih baik di banding tahun-tahun sebelumnya. Khususnya dalam hal makanan. Makanan sudah ditentukan menunya setiap hari. Sehari kita mendapatkan 3x jatah makan. Sarapan pagi, makan siang dan makan malam yang kesemuanya disertai dengan snack.
Selama perjalanan anak-anak sangat menikmati. Mereka bisa melihat luasnya lautan, hilir mudiknya beragam kapal, kesibukan penumpang dan pekerja saat di pelabuhan, sholat berjamaah di atas kapal, mengantri makanan dan serunya naik turun kapal. Syukurnya diantara kami tidak ada ‘mabuk laut’.
Hanya si kecil Fahimah yang sejak berangkat sudah agak sakit, namun saat pulang dengan izin Allah diberi kesembuhan. Demikian cerita awal kami dalam serial trip kami sekeluarga ke Jakarta. Nantikan cerita berikutnya.[4f]