JENUH
Setiap orang pernah merasakan jenuh. Kejenuhan biasanya muncul dari aktivitas yang frekuensinya berulang setiap harinya. Tak dapat dipungkiri, terkadang aktivitas sehari-hari bisa menjadi sangat membosankan. Tak hanya tuntutan pekerjaan, bahkan kegiatan sederhana bisa membuat kita merasa sangat tertekan.
Menurut Muhibbin Syah (1999:161), jenuh dapat berarti jemu dan bosan dimana sistem akalnya tidak dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman baru. Sedangkan menurut Al-Qawiy (2004:1) bahwa kejenuhan adalah tekanan sangat mendalam yang sudah sampai titik jenuh.
Jika kita sangat sulit untuk berkonsentrasi atau fokus, kehilangan motivasi, mudah kehilangan energi, sering kewalahan secara emosional dan berfikiran negatif bahkan kesehatan tidak stabil, sering jatuh sakit bisa jadi kondisi kita sedang dalam kejenuhan.
Tentu kejenuhan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Karena jika dibiarkan dan bahkan cenderung dipelihara akan mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup kita. Untuk membangkitkan kembali semangat dalam beraktivitas pada umumnya orang-orang mengambil jalan dengan melakukan ‘cuti’ sejenak dari aktivitas tersebut.
Saya pribadi memiliki cara tersendiri untuk kembali bersemangat bangkit dari kejenuhan yakni dengan cara berkontemplasi sambil mengingat kembali big why/strong why (alasan kuat) saat awal memilih aktivitas/pekerjaan tersebut. Sehingga dari sana biasanya ada kekuatan dari dalam yang kemudian ‘memaksa’ untuk kembali menjalankan aktivitas dengan semangat yang baru. Selamat mencoba! [af]