CARA EFEKTIF MEMBACA BUKU
Belum lama ini saya menemukan satu infografis menarik yang berjudul ‘How To Read a Book‘ karya Mortimer J. Adler & Charles Van Doren, yang dirangkum secara visual oleh Sacha Chua. Menarik untuk diuraikan agar mudah dibaca dan dipahami.

Sahabat, membaca buku bukan hanya sekadar aktivitas pasif. Bila dilakukan dengan benar, membaca buku dapat menjadi proses aktif yang memperkaya pengetahuan dan pemahaman kita. Dalam buku klasik How to Read a Book, Mortimer J. Adler dan Charles Van Doren membagi cara membaca menjadi empat tingkatan.
Pada postingan ini, sesuai infografis di atas cukup di uraian dalam tiga tingkatan agar dalam membaca buku bisa lebih efektif dan optimal—baik untuk belajar, bekerja, maupun sekadar menikmati bacaan.
Table of Contents
1. Inspectional Reading (Membaca Inspeksional)
Tahapan pertama ini bertujuan untuk mengenal isi buku secara cepat dan menentukan apakah buku tersebut layak dibaca lebih dalam.
Ada dua pendekatan:
- Systematic Skimming (Menyisir Sistematis): Lihat judul, daftar isi, indeks, blurb, bab penting, dan halaman yang di-skip-skip.
- Superficial Reading (Membaca Sepintas): Baca cepat dari awal sampai akhir tanpa berhenti untuk memahami secara mendalam. Jangan langsung cari arti kata atau konsep yang tidak kamu pahami—cukup lewatkan dulu.
“Saat pertama kali membaca sebuah buku, bacalah sampai habis tanpa pernah berhenti untuk mencari tahu atau merenungi hal-hal yang belum kamu pahami.”
Tujuannya adalah mendapatkan gambaran umum. Jika buku menarik atau penting, lanjut ke tahap berikutnya.
2. Analytical Reading (Membaca Analitis)
Ini adalah membaca secara serius dan mendalam. Fokus utamanya adalah memahami isi buku. Di sini, kamu tidak hanya membaca, tapi juga berpikir.
Langkah-langkahnya:
- Catat Struktur Buku: Identifikasi struktur argumen penulis (apakah konsepual, struktural, atau perbandingan dengan buku lain).
- Klasifikasikan Buku: Termasuk jenis buku apa? Fiksi, non-fiksi, ilmiah, populer?
- Ringkas Buku dalam Satu Paragraf: Ini akan menguji seberapa paham kamu dengan isi buku.
- Tunjukkan Struktur Organisasi Buku: Bagaimana penulis menyusun argumen atau alur cerita?
- Tentukan Masalah Utama yang Ingin Diselesaikan Penulis: Apa yang sebenarnya ingin disampaikan atau dijawab oleh buku ini?
Pertanyaan penting yang harus dijawab:
- Apa maksudnya?
- Apakah ini benar?
- Kenapa penting?
3. Syntopical Reading (Membaca Sintopikal)
Ini adalah tahap membaca yang paling tinggi: membandingkan banyak buku sekaligus untuk menemukan wawasan baru. Cocok bagi peneliti, akademisi, atau siapa pun yang ingin memahami topik secara menyeluruh.
Langkah-langkahnya:
- Temukan Bagian Relevan dari Banyak Buku: Ambil hanya bagian yang relevan, bukan seluruh isi.
- Rekonsiliasi Istilah: Penulis berbeda bisa memakai istilah yang berbeda untuk hal yang sama. Perlu diselaraskan.
- Klarifikasi Pertanyaan Utama: Apa pertanyaan besar yang sedang dibahas berbagai penulis ini?
- Definisikan Isu-isu Utama: Apa perbedaan pandangan antara satu buku dengan lainnya?
- Analisis Diskusi: Bedah argumen, logika, dan sudut pandang masing-masing penulis.
Syntopical reading memungkinkan kamu menciptakan pandangan sendiri yang lebih tajam dan terinformasi.
Tips Tambahan
- Bacalah dengan kecepatan yang sesuai dengan jenis buku dan tujuanmu.
- Ulangi membaca buku untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam.
- Gunakan teknik berbeda tergantung jenis materi—filosofi, sejarah, sains, dll.
- Lakukan latihan membaca untuk setiap level.
Membaca buku bukan cuma soal “habis baca berapa buku”, tapi sejauh mana kamu memahami dan mengolah isi buku itu. Gunakan ketiga level membaca ini sebagai panduan: inspeksi, analitis, sintopikal—dan tentu, sesuaikan dengan kebutuhan dan konteksmu. Dengan pendekatan ini, kamu akan mendapatkan jauh lebih banyak dari setiap buku yang kamu baca. []