FIRST TIME CAMPING WITH TRIOF
Ada yang tidak biasa pada libur akhir pekan ini. Anak-anak (TrioF) tetiba meminta untuk mancing. Entah dari mana ide mancing itu muncul. Karena kurang persiapan saya putar otak mencari kegiatan alternatif. Terpikirlah membawa anak-anak camping di alam bebas.
Sebenarnya agenda camping ini sudah jauh hari direncanakan namun tak kunjung terlaksana. Pada kesempatan terjepit tersebut terbesit kembali ide untuk segera merealisasikan rencana camping tersebut.
Anak-anak saya instruksikan untuk segera bersiap-siap. Ada yang menyiapkan tenda, cemilan, pakaian cadangan dan perlengkapan lainnya.
Saat itu saya baru mulai hunting lokasi. Dengan bermodal google maps bermuculanlah calon-calon destinasi dan pada akhirnya Air Terjun Merdeka di Tompobulu, Maros terpilih menjadi destinasi camping kali ini.
Pemilihan Air terjun Merdeka di Tompobulu ini saya rasa cukup tepat. Lokasinya tidak begitu jauh dari rumah. Menurut peta jaraknya hanya 33,7 km atau sekitar 57 menit perjalanan menggunakan roda empat dan akan lebih cepat jika menggunakan roda dua.
Setelah persiapan selesai kamipun segera meluncur menuju destinasi. Perjalanan cukup lancar. Jalan beton di padu dengan aspal hitam yang masih baru cukup membantu lancarnya perjalanan. Hanya ada beberapa ruas jalan yang tergenang air hujan dan jalan masuk menuju destinasi sekitar 100 meter yang masih pengerasan.
Sampai pada destinasi kesan pertama terbesit dalam hati ‘ini adalah tempat yang pas’. Ada sungai kecil yang airnya jernih, tenang ditambah dengan bebatuan besar di hulunya, sedang di hilirnya air mengalir terjun yang di bawahnya membentuk seperti kolam.
Hanya saja kurang tepat jika ke sini dengan banyak orang. Mengingat lokasinya tidak luas. Setelah sampai, kamipun segera mendirikan tenda dan beres-beres sekitar tenda. Si kecil, Fadhil nampak begitu antusias dan tak ketinggalan ikut membantu.
Setelah tenda beres, anak-anak sudah terlihat tak sabaran untuk bermain air. Sebelumnya saya memastikan lokasi sekitar aman terkendali. Termasuk potensi bahaya dan ancaman-ancaman lainnya. Setelah menyisir sekitar lokasi dan dipastikan aman barulah kemudian anak-anak mendapatkan izin bermain air. Satu hal yang perlu diwaspadai adalah bebatuan yang licin karena lumut. Hal tersebut yang selalu harus diingatkan kepada anak-anak untuk selalu waspada.
Setelah cukup bermain air, menjelang waktu dzuhur kamipun makan siang. Karena kurangnya persiapan, makan siang kali ini hanya Mie Instant plus Sosis plus-plus. Tapi ada yang menarik dan ini yang membuat anak-anak senang. Apa itu? lokasi tempat makannya. Kita sengaja ngambil tempat makan tepat di tengah bebatuan sungai dimana airnya mengalir deras. Sensasinya memang beda.
Setelah cukup makan plus ngemil, anak-anak kembali bermain air hingga waktu sholat Dzuhur tiba. Menjelang waktu Dzuhur kamipun kembali ke tenda. Anak-anak mengganti pakaian dan bersiap-siap untuk sholat Dzuhur. Kami sholat Dzuhur berjamaah di depan tenda. Setelah sholat anak-anak istirahat sejenak dan saya mulai beres-beres bersiap untuk pulang.
Sebelum pulang saya ngajak anak-anak untuk bersih-bersih di sekitar lokasi camping. Banyak sampah plastik warisan pengunjung yang tak tahu diri.
Setelah bersih-bersih dirasakan cukup, kamipun bergegas kembali pulang menuju rumah. Anak-anak terlihat begitu ceria dan bergembira. Semoga dilain kesempatan saya bisa kembali mengajak anak-anak berpetualang di alam bebas. [3f]