INTEGRITAS
Integritas bukan apa yang kita lakukan, melaikan lebih dari siapa diri kita, yang selanjutnya menentukan apa yang kita lakukan. Sistem nilai kita sudah begitu sering menjadi bagian dari diri kita sehingga kita tidak dapat memisahkannya dari diri kita. Hal ini telah menjadi sistem pengendali yang membimbing kita. Sistem ini membuat prioritas dalam kehidupan kita dan menilai apa yang akan kita terima atau tolak.
Kita semua menghadapi keinginan yang saling bertentangan. Tidak seorang pun, bahkan yang memiliki tingkat “religiusitas” yang sangat tinggi sekalipun, dapat menghindari peperangan ini. Setiap hari kita berjuang dengan situasi yang menuntut keputusan antara apa yang ingin kita lakukan dan apa yang seharusnya kita lakukan. Integritas membangun aturan dasar untuk meredakan ketegangan ini. Integritas menentukan siapa kita dan bagaimana kita akan menanggapi, bahkan sebelum pertentangan muncul. Integritas menyatukan apa yang kita katakan, pikirkan, dan lakukan ke dalam pribadi kita secara menyeluruh sehingga tiada toleransi untuk keluar dari yang telah dipadukan itu.
Integritas mengikat kepribadian kita menjadi sesuatu yang utuh dan memupuk rasa syukur di dalam hati kita. Integritas tidak akan mengizinkan bibir kita menentang hati kita. Ketika integritas menjadi wasit, kita akan menjadi orang yang konsisten. Kepercayaan kita akan tercermin melalui perbuatan-perbuatan kita. Tidak akan ada perbedaan antara apa yang kita tampakkan dan apa yang diketahui keluarga tentang diri kita, baik dalam masa kelimpahan ataupun kekurangan.
Integritas bukan saja sebagai wasit di antara keinginan yang saling bertentangan, melainkan juga titik yang sangat penting antara kepribadian yang berbahagia dan jiwa yang tidak utuh. Integritas membebaskan kita menjadi manusia utuh, apa pun yang datang menghadang perjalanan kita. [John C. Maxwell]
Developing the Leader Within You
BIARKAN INTEGRITAS ANDA MENJADI WASIT DALAM PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN PRIBADI ANDA.