KONSEP PERILAKU MANUSIA
Dalam memimpin organisasi penting untuk memahami perilaku manusia. Sehingga seorang pemimpin bisa membawa gerbong organisasi dan orang-orang yang dipimpinnya. Jika seorang pemimpin tidak mampu memahami perilaku manusia, yakinlah bahwa organisasi yang dipimpin tersebut sedang dalam masalah.
Menarik untuk dicermati teori Dale Carnegie dalam bukunya Mastery Leadership tentang konsep perilaku manusia. Menurut Carnegie ada 3 (tiga) konsep perilaku manusia.
Menurutnya, begitu pemimpin memahami pentingnya motivasi positif mendasar, relatif mudah baginya untuk mewujudkan penerapan prinsip-prinsip tertentu.
Tetapi, ketiga konsep penting perilaku manusia itu harus dimasukkan ke dalam penerapannya.
Pertama, semua orang harus dilibatkan dan diberi informasi pada setiap tahap upaya, pada setiap langkah pencapaian. Kuncinya adalah kerja sama tim, bukan hierarki atau serangkaian perintah.
Kedua, bawahan harus diperlakukan sebagai individu. Gagasan dan usulan mereka harus diakui dan diperlakukan dengan hormat.
Ketiga, performa yang superior harus diharapkan, didorong, diakui, dan diberi ganjaran. Dan ganjaran harus diberikan secepatnya, bukan hanya pada akhir tahun atau saat pesta perayaan pensiun.
Sering sekali catatan atau telepon pribadi dari seorang pemimpin bagi anggota tim yang berkinerja tinggi mengandung arti sebesar bonus tunai, walaupun catatan dan bonus sudah pasti sama-sama mendapat perhatian lebih cepat.
Dalam kasus apa pun, tujuannya adalah menciptakan rasa terlibat dan kekuatan positif. Selama bertahun-tahun, di perusahaan besar yang terorganisasi secara tradisional, terdapat kesan tidak adanya ikatan mendasar.
Karyawan merasa hanya sebagai jumlah, satu di antara ribuan roda penggerak manusia di dalam mesin raksasa yang tak berperasaan.
Sama sekali tidak mengejutkan bahwa di dalam organisasi semacam ini para karyawan selalu siap membolos dengan alasan sakit gara-gara hal remeh, atau menghabiskan waktu istirahat yang lebih lama pada hari kerja daripada di meja kerja mereka.
Jika ada karyawan perusahaan yang merasa seperti itu pada zaman sekarang, ada kesimpulan jelas yang bisa ditarik: perusahaan itu dipimpin dengan buruk.
Sasaran organisasi belum menjadi sasaran karyawan dan tidak ada bisnis yang bisa mencapai kesuksesan dalam situasi semacam itu. [3f]